WHY MARIA ?

0 Shares
0
0
0

Baca : Lukas 1:5-25

Ayat 26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 

Ayat 27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

Alkitab hanya mencatat dua nama malaikat yang muncul, yaitu Mikhael dan Gabriel, namun masih ada banyak malaikat lainnya yang bertindak sebagai utusan Tuhan. Malaikat Gabriel juga pernah diutus untuk datang kepada Nabi Daniel, 500 tahun sebelumnya.

Ketika Malaikat Gabriel datang, ia membawa pesan penting dari Allah, yaitu tentang kelahiran Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus. Yohanes berarti “Tuhan adalah pemurah” dan Yesus berarti “Tuhan menyelamatkan”

Mengapa Maria yang dipilih?

Nazaret adalah sebuah kota di Galilea utara, Israel. Nazaret adalah kampung halaman dimana Yusuf dan Maria bertemu. Kota Nazaret terletak jauh dari Betlehem, pusat ibadah orang Yahudi. Kota Nazaret bukanlah kota yang terkenal saat itu namun kota ini mandiri dan merupakan jalur perdagangan.

Maria adalah seorang gadis kampung yang miskin yang saat itu sedang bertunangan dengan Yusuf. Saat Malaikat Gabriel bertemu dengan Maria, dia mengatakan:

Ayat 30 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai , Tuhan menyertai engkau.” 

Bahasa asli dari “dikaruniai” adalah be highly favoured, to honour with blessings. Maria sangat diberkati sebab dia dipilih menjadi ibu dari Tuhan Yesus. Namun kasih karunia atau berkat Tuhan tidak langsung mendatangkan kesuksesan dan ketenaran seketika.

Setiap panggilan ada harga yang perlu dibayar.

Maria mendapatkan panggilan dari Tuhan untuk menjadi alatnya yang luar biasa. Maria akan membawa kelahiran juru selamat bagi dunia. Sebagai pembaca Alkitab, tentu saja kita akan membaca cerita itu dengan kekaguman, cerita yang dahsyat dan enak untuk dibaca. Namun bagaimana jika kita menjadi Maria?

Bagi Maria ini bukan hal yang sederhana. Bagi Maria, ada resiko besar yang akan terjadi jika dia masuk kedalam proses panggilan Tuhan. Setidaknya ada empat hal yang akan Maria alami:

  1. Hati yang galau. Walau Maria percaya namun bukan berarti hatinya akan tenang tenang saja. Iman akan selalu diuji. Saya yakin Maria akan galau, ada banyak hal yang membingungkan. Seiring berjalannya waktu, seiring tekanan dalam proses bertambah pikiran kita bisa saja berubah. Keyakinan yang kita pegang bisa kita tinggalkan. Iman kita bisa redup.
  2. Maria akan dicemooh banyak orang. Stigma sosial bahwa Maria hamil tanpa hubungan pernikahan akan menjadi berita viral. Netizen akan dengan kejam dan bergairah untuk posting dan berita viral itu akan tersebar dari Nazaret, Yudea, Samaria dan sampai kemana mana. Maria akan dikucilkan.
  3. Yusuf tunangannya akan meninggalkan Maria. Jika Yusuf melaporkan Maria makan akan di hukum karena perzinahan.
  4. Anak kandungan Maria akan di label anak haram dan beresiko dibunuh karena lahir dari luar pernikahan.

Bagaimana dengan dirimu? Bagaimana jika kamu dipilih Tuhan untuk melakukan sesuatu. Kamu yakin itu dari Tuhan. Hatimu “click” dan kamu sudah terima notifikasinya dari Tuhan.Apa yang akan terjadi padamu? Apa yang kamu pikirkan? Apa yang kamu rasakan? Apa yang akan kamu katakan? Bagaimana responmu?

Paling tidak ada empat hal yang bisa kita pelajari dari kehidupan Maria:

  1. Panggilan Tuhan tidak ditentukan latar belakang hidupmu, termasuk masa lalu, asal kelahiran, suku, status orang tua, nilai rapot, IQ, status sosial, jabatan, kepribadian, status ekonomi dll. Jika Tuhan memilih, dia tahu alamat mu. Mungkin kamu tidak percaya diri, ada banyak hambatan, namun jika Tuhan mau kamu akan melesat.
  2. Tuhan yang memilih, Tuhan yang sediakan. Tuhan tahu kapasitas Maria. Ada hal yang Maria tidak bisa lakukan, Tuhan turun tangan. Jika Tuhan memanggilmu, Dia akan turun tangan, lakukan bagianNya. Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
  3. Setiap panggilan Tuhan selalu ada “help button”. Tuhan selalu sediakan “clue” dalam setiap teka teki misteri. Lukas 1:36 “Dan  sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.”                                                                                                                                                                            Maria diberi “clue” oleh malaikat, mata Maria kini tertuju kepada Elisabet.
  4. Kita memerlukan tim untuk mengerjakan panggilan Tuhan. Lukas 1:39 “Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria..” Tugas panggilan Maria bukan saja sampai Yesus lahir tetapi sampai Yesus mati dikayu salib. Tuhan menyediakan orang orang yang tepat untuk masuk ke dalam tim kita. Dalam kasus Maria, timnya terdiri dari Elisabeth, Zakaria, Yusuf, Yohanes pembaptis dan yang lain. Sehebat apapun kita tidak bisa sendiri dalam mengerjakan tugas panggilan kita. Kita perlu tim (komunitas) untuk menyelesaikan tugas panggilan kita.

So, Why Maria? Jawabannya terlihat di Lukas 1:38 “ Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

SERUNYA MENJADI DEWASA

Kedewasaan Kedewasaan adalah konsep yang kompleks dan seringkali sulit untuk diartikan secara pasti karena mencakup berbagai aspek rohani,…

DUA MACAM DASAR

Lukas 6:46 - "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamutidak melakukan apa yang Aku katakan?" Boleh saja…

Dari Kecil Hingga Besar

DARI KECIL HINGGA BESAR Kesetiaan bukanlah sekedar kata, melainkan sebuah keberanian untuk komitmen dan konsistensi. Kesetiaan di zaman…

WHY DO YOU NEED A MENTOR?

Tiga Proses Mentoring 1. Dependence with Mentors (Bergantung pada Mentor) Belajar Dekat dengan Mentor Keluaran 24:13 - "Lalu berangkatlah…