KETAATAN MEMBAWA PROMOSI ILLAHI
Lukas 5 : 3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
Perintah pertama : Doronglah perahu sedikit jauh dari pantai

Yesus naik ke perahu Simon dan meminta dia mendorong perahunya sedikit jauh dari pantai. Ini adalah pekerjaan yang mudah bagi Simon. Mungkin Simon hanya melakukannya sebagai “social favor” karena Yesus dikenal sebagai guru. Mungkin Simon berpikir saat itu, ya membantu saja apa salahnya.
Yang Simon tidak ketahui adalah apa yang dilakukannya ini akan membawa dia kepada sebuah pengalaman yang dia tidak pernah lihat sebelumnya. Hal sederhana yang Simon lakukan bagi Yesus ini akan membawa dia kepada pencapaian atau prestasi yang dia belum pernah dapat sebelumnya. Ketaatan dia kepada Yesus akan membawa dia kepada promosi Ilahi.
Dalam hidup ini, maybe you just give a very simple help, tetapi itu bisa membawa kita mendapatkan sebuah kesempatan. Saya teringat, teman saya pernah menolong seorang asing di kantornya karena dia tidak berbahasa Inggris, pertolongan sederhana itu membawa dia kepada sebuah promosi.
Izinkan dirimu untuk berlatih memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, apapun itu, mungkin kelihatan kecil, sederhana, dan tidak terlalu bernilai, but it can take you to kepada sebuah kesempatan, pengalaman, dan promosi Ilahi.
Lukas 5 : 4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.
Perintah kedua dan ketiga : bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalanmu untuk menangkap ikan.
Yesus kemudian meminta Simon melakukan pekerjaan yang kedua dan ketiga. Perintah ini mendapatkan respon dari Simon.
Lukas 5 : 5 Simon menjawab: Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.
Mengapa Simon berespon saat Yesus meminta dia melakukan itu? Paling tidak ada dua hal. Pertama, karena sepanjang malam Simon dan kawan-kawan mencoba menangkap ikan dan tidak menangkap apa-apa. Kedua, Simon itu bukan nelayan kaleng-kalengan, nelayan abal-abal. Simon adalah nelayan berpengalaman dan dia punya perahu yang artinya dia sudah menjadi nelayan yang sangat berpengalaman.
Saya bersyukur, walau Simon berespon menyatakan keberatannya, dia tetap melakukannya. “Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”
Walau Simon berpengalaman dalam hal menangkap ikan, dia tetap mau mendengar apa kata Yesus. Ini bukan sesuatu yang mudah. Semua nelayan tahu bahwa waktu yang tepat untuk menangkap ikan adalah pada malam hari dan bukan pada siang hari.
Simon berkata, “Tetapi karena Engkau yang menyuruhnya,” ini adalah suatu pengakuan secara tidak langsung, bahwa sehebat apapun Simon, seberapa pengalaman Simon dalam hal menangkap ikan, dia mau mengalahkan keahliannya dan mendengar suatu ide yang tidak masuk akal sekali pun.
Ketaatan Simon membawa dia mengalami sebuah pengalaman yang tidak pernah dialami sebelumnya. Ketaatan Simon membawanya bertemu dengan promosi Ilahi.
Dalam kehidupan kita, seberapa sering Tuhan mau kita melepaskan apa yang menjadi keahlian kita dan belajar mempercayai Tuhan. Tuhan itu sangat baik, Dia mampu mengajar setiap kita dengan benar.
Sama dengan Simon, Tuhan memulai pelajaran kehidupan kita dengan meminta kita memulai dengan tugas yang mudah untuk membangun kepercayaan diri kita sebelum memberikan tantangan yang lebih besar, yang pada akhirnya menguji dan memperkuat iman kita.
Tiga Poin Penting:
- Taat dalam hal yang sederhana menuntun kita kepada sebuah pengalaman Illahi
- Belajar mempercayai Tuhan , melebihi pengalaman dan keahlian kita
- Ketaatan membawa kepada promosi Illahi
By : Lukito Sutanto